Ketegangan UTS Mahasiswa Trestelle (Part 1)


Ketegangan UTS Mahasiswa Trestelle
(Part 1)





Mulai tanggal 20 & 22 November 2019. Kampus Trestelle Manyar, Surabaya sedang melaksanakan ujian tengah semester yang bertemakan kue Tradisional Indonesia. Dihari pertama, terdapat dua kelas mahasiswa yang terjadwal untuk menjalani ujian ini. Kelas pagi oleh mahasiswa A  dan kelas siang oleh mahasiswa C.







Kedua kelas sama-sama diberikan waktu ujian sealama 3 jam  hingga produknya selesai. Dosen pengajar awalnya memberikan beberapa aturan main dalam ujian ini. “produk yang kalian buat tidak boleh fussion” tegas Chef Fitri kepada mahasiswanya sebelum ujian dilaksanakan. 











Mahasiswapun telah mempersiapkan resep yang akan dibuat dengan bahan-bahan yang disiapkan. Terlihat bahan lokal seperti daun pandan, daun pisang, singkong, ubi dan bahan lokal lainnya tertata di sebuah wadah siap untuk diolah oleh mahasiswanya. Ada yang berencana membuat Wingko Nangka, Dadar Gulung, Bubur Madura, Mata Roda hingga Kue Lumpur.






Dari sekian banyak kue Tradisional, ada satu kue yang menarik buatan mahasiswa kelas C yakni Rastra. Mahasiswa mungil ini mengusung tema tradisional tampil moderen, ia membuat kue tradisional jawa yang bernama mata roda. Kue yang terbuat dari singkong, bertekstur kenyal dan terdapat pisang ditengahnya. Rastra mengkreasikannya dengan memberikan warna dalam adonan singkongnya, merah, kuning dan hijau. Kemudian disajikan dengan parutan kelapa, sedikit taburan gula semut dan dihias Coral Tuile berwarna merah. Hidangan ‘ndeso’ inipun berubah seketika menjadi sebuah sajian nan mewah.   













Dalam ujian yamg mereka hadapi sekarang, merupakan ujian yang tiap tengah semester diadakan di kampus Trestelle.pastinya tiap ujian akan diberikan tema yang berbeda-beda, disesuaikan dengan pembelajaran perkuliahannya.
Selain Rastra, mahasiswa lainnya juga membuat produk-produk unik yang jarang ada di luaran sana. karena kue yang dibuat oleh mahasiswa Trestelle Surabaya ini berbahan yang berkualitas, teknik yang tepat dan ditampilkan dengan seni mereka . 









 









Dipenghujung waktu ujian, para dosen penguji pun datang dalam lab dapur Pastry untuk menilai masing-masing produk. Chef Fitri, Chef Ita dan Chef Rachma, ketiga dosen pengajar Trestelle ini mencicipi satu persatu kue secara seksama.
Nilai tertinggi pun ‘disabet’ oleh mahasiswa yang bernama Rastra untuk kelas C, sedangkan kelas A diberikan kepada William. *Slv

Komentar