Halloween
Bread, Roti Labu Yang Empuk Dan Lezat
Siapa
sih yang tidak tahu dengan perayaan Halloween? Sebuah perayaan dimana semua
orang mengenakna kostum-kostum seram. Budaya ini sangat populer di Luar Negeri hingga
di Indonesia karena keunikannya. Perayaan yang dirayakan tipa pada tanggal 31 Oktober,
identik dengan hiasan dari buah labu yang berwarna kuning dan berukuran besar.
Tidak
hanya dari buahnya saja, pernak-pernik hingga kostum juga biasanya juga ‘berbau-bau’ labu. Sama seperti materi Cooking
Demo yang sedang dipraktikkan oleh Chef Vivi di kampus Trestelle Academia Pasticceria,
Manyar, Surabaya.
untuk
menyambut perayaan Halloween, Chef Vivi memberikan materi resep yang bentuk
kuenya seperti labu ala Halloween. Halloween Bread, nama resep yang akan
dipraktekan Chef Vivi bersama mahasiswanya. Bread atau roti ini cara membuatnya
sama seperti biasanya akan tetapi dalam penggunaan bahan ada penambahan labu
kuning.
Labu
kuning sebelumnya dikukus terlebih dahulu lalu dihaluskan dengan strainer khusus oleh beberapa mahasiswa Pastry
ini. Sedangkan mahasiswa lainnya membuat adonan roti dan menyiapkan isian dari Halloween
Bread itu.
Oceana,
mahasiswi mungil ini berkesempatan untuk membuat adonan rotinya. Sambil dibantu
teman lainnya, mereka berhasil membuat adonan yang elastis. Adonan roti ini
berwarna orange hasil dari pencampuran kukusan labu kuning. Dilanjutkan dengan
proses penimbangan dan rounding agar
permukaan roti halus.
“Adonan
yang sudah ditimbang, didiamkan sebentar lalu dibentuk seperti labu kuning. Nantinya
akan dicetak dalam 3 bentuk yang berbeda, Muffin tin, roti sobek dan dikerat dengan gunting” jelas
Chef Vivi saat menimbang adonan rotinya. Mereka pun segera membentuk adonan
dengan cepat dan memberikan pelengkap hingga berbentuk baik.
Roti
unik ini akan dipanggang dalam oven selama 15 menit sampai berwarna kuning
kecokelatan. Aroma butter pun
menyeruak keluar sesaat roti dikeluarkan dari oven dan para mahasiswa dengan
cepat ‘menyomot’ Halloween Bread
meskipun kondisi masih panas-panasnya.
“Rasanya
enak, teksturnya lembut dan lebih moist
ketimbang roti tanpa pakai labu kuning” celetuk Wandoko, salah satu mahasiswa Trestelle.
Saking suka nya, mereka mengambil dan memakanya beberapa kali. *Slv
Komentar
Posting Komentar