Adu Kebolehan Diujian Culinology


Adu Kebolehan Diujian Culinology




Setelah belajar tentang Teknologi Pangan selama 4 hari lamanya, saatnya mahasiswa Culinologydiuji kemampuanya. Edric dan William, kedua mahasiswa ini harus bisa membuat produk baru yang  menggunakan suatu produk yang menggunakan Teknologi Pangan diujian mingguannya di kampus Tristar Institute  (26/7).




Kedua mahasiswa ini membuat resep hidangan gurih yang berbeda satu sama lain. Seperti produk yang dibuat oleh Edric, mahasiswa berkacamata ini membuat hidangan Main Course dari pasta Spageti. Biasanya pasta jenis ini dibuat menjadi hidangan Spaghetti Carbonara, Spaghetti Bolognaise dan Aglio O Lio. Namun Edric membuatnya jauh lebih unik yakni ia menggunakan telur asin sebagai sebagai saus dasarnya. 






Spaghetti Salted Egg, hidangan gurih yang dibuat oleh Edric merupakan produk baru yang memiliki paduan rasa Indonesia dan barat. Akan tetapi perpaduan tersebut sangatlah ‘serasi’, apalagi ia tambahkan dengan potongan smoke beef menjadikan hidangannya lebih lezat dan menarik dilihat.

 



Berbeda lagi dengan produk buatan William, ia membuat suatu kudapan gurih asal Cina yakni Spicy Squid Shumai. Ia menggunakan cumi-cumi segar sebagai bahan dasar adonan isi shumainya. Ditambah dengan sayuran jamur kuping, wortel dan bayam hijau, sehingga kandungan seratnya tetap ada.
Kemudian ia menambahkan irisan cabai rawit untuk mendapatkan sensasi pedas dan sedikit warna merah pada adonannya. Dibentuk dengan ukuran lumayan besar agar tampilannya lebih unik. Lalu shumai yang sudah dibentuk segera ia masukkan kedalam panci pengukus selama 30 menit hingga matang.







Chef Rachma, Dosen pengajar perkuliahan Teknologi Pangan, sesekali melihat cara mereka memasak. Setelah produk kedua mahasiswanya jadi, iapun memulai mencicipi satu per satu untuk dapat menilainya. Dari rasa, tekstur hingga tampilannya, akan dinilai olehnya dan tak lupa tiap mahasiswamenceritakan prosedur pembuatanya.
Dengan begitu kreatifitas dalam menciptakan suatu produk baru akan selalu terasah oleh mahasiswanya. Merekapun dapat meningkatkan bahan lokal dari harga rendah menjadi suatu produk yang mahal. *Slv

Komentar