Ketegangan
Audisi Miss Culinary 2019 Di Kota Pahlawan
Setelah sukses di program Kompetisi
Miss Culinary 2018 lalu, Jawa Pos menggelar kembali sebuah kompetisi bergengsi
ini (13/7). Program Miss Culinary sendiri merupakan sebuah audisi untuk para
wanita muda yang berusia 17-25 tahun, memiliki wawasan luas tetang dunia
kuliner Indonesia serta dapat memasak dengan mudah.
Sebanyak 60 peserta audisi yang
telah terpilih dan pastinya sesuai dengan kriteriayang ditentukan. Tidak hanya
berasal dari Surabaya saja, ada beberapa peserta yang berasal dari luar kota
hingga luar pulau seperti Nusa Tenggara Timur. Barisan wanita berparas cantikpun duduk manis di ruangan
peserta untuk diberikan beberapa bimbingan dalam berkompetisinya.
Acara yang Menggandeng beberapa Brand ternama
seperti produk kecantikan, La Tulip. Selain itu, Jawa Pos juga bekerja sama
dengan Bank Mandiri, Apkrindo, Honda Surabaya Center, Guliem, Pakuwo Mall dan masih
banyak lagi. tak luput pula, Jawa Pos mengajak beberapa Kampus Kuliner di Surabaya
untuk memberikan pengalaman baru kepada peserta.
Tristar Institute Surabaya merupakan
salah satu Kampus Kuliner yang ikut memeriahkan acara. Kampus ini adalah
salah satu kampus yang sering melahirkan seorang Ahli Madya professional dibidangnya
dan sudah tidak diragukan lagi kemampuanya. Dalam acara Miss Culinary, pihak Tristar
Institute ikut menguji kebolehan pada
masing-masing peserta.
Saat itu, mereka dijelaskan oleh
seorang host untuk melakukan tata cara berkompetisinya yakni memposting
beberapa kegiatan mereka selama audisi seperti posting Carousell di Sosial
Media Instagram dan lainnya.
Setelah itu, salah satu pihak La
Tulip memberikan materi tentang cara merawat wajah yang baik. Dengan menjelaskan
produk kecantikkan yang apa saja cocok untuk jenis kulit yang berbeda. “kulit
wajah tidak selalu sama satu sama lain, seperti adayang memiliki kulit yang
cenderung kering atau sebaliknya. Sehingga cara merawatnya juga berbeda” jelas Iis
Kristina.
Dengan peralatan kecantikan yang
sudah tersedia, masing-masing pesertapun segera mengikuti intruksi dari Ibu Iis
Kristina. Dari memberikan makeup hingga merias kembali wajah mereka dengan
produk dari la tulip tersebut. Lalu mereka berfoto saat bermake up demi bisa
memposting kegiatan pertama mereka.
Acara audisi pun dimulai setelah itu, dengan
mendatangkan tiga juri handal dibidangnya yakni Chef Thomas, Dosen Kuliner Tristar
Institute, Bunda Emy Puji Astuti dari La Tulip dan seorang Designer pakaian, Melia
Wijaya.
Para peserta diberikan tantangan untuk me-review makanan yang sudah disediakan
dari pihak penyelenggara. Bertemakan Mistery
Box, hidangan yang tersedia harus dipilih secara acak dan menjelaskanya di
depan para juri. Deretan hidangan ini adalah masakan dan kudapan Khas Indonesia
terutama Surabaya.
Dari semua peserta yang mengikuti audisi Miss
Culinary ini, ada tiga peserta yang merupakan anak didik dari Tristar Institute.
Brenda dan Valentina, mereka berdua adalah mahasiswa Tristar Institute Samator.
Berbeda dari mahasiswa sebelumnya, peserta yang bernama Roden merupakan salah
satu Staff yang bekerja di Tristar Institute. Meskipun mereka memiliki saingan
yang cukup banyak, semangat mereka tak redup begitu saja.
Dengan suara lantang mereka me-review dan menjawab semua pertanyaan
dari juri seputar Kuliner. Mereka juga memberikan visi misi nya mengapa
mengikuti Miss Culinary 2019 ini. Setelah melewati tantangan tersebut, mereka
diminta untuk menunggu keesokan harinya dan selalu mengecek Sosial Medianya apakah
mereka berhasil masuk audisi selanjutnya
yang diadakan di Kota Bali. *Slv
Komentar
Posting Komentar