Sajian
Manis Dan Gurih Di Ujian Akhir Triwulan Akpar Majapahit Surabaya
Selasa, 18 Desember 2018 lalu,
mahasiswa kampus Akpar Majapahit melaksanakan ujian praktik triwulan akhir.
Kampus kuliner yang cukup terkenal di Daerah Surabaya ini selalu memberikan
tantangan tersendiri bagi mahasiswanya, seperti jurusan Kuliner dan Pastry. Para
mahasiswa Kuliner dan Pastry akan diberikan tema ujian yang berbeda dan
menantang.
Seperti tema ujian praktik pada
mahasiswa Pastry Reguler tahun kedua ini, yang ditantang membuat aneka sajian
manis maupun gurih. Memang tema ini terdengar mudah, namun produk yang dibuat
tidak semudah itu. Mereka dituntut membuat produk yang tampilannya memukau dan
menarik tentunya.
Bisa menggunakan berbagai resep
jenis cake dan metode hingga bahan yang digunakan. Para dosen pengajar
membebaskan dalam mengkreasikan resep dasar yang sudah dipelajari sebelumnya.
dengan begitu mahasiswa dapat memainkan imajinasinya masing-masing. Kesan
serius pun tak luput dari mata ketika melihat keadaan dapur Lab saat itu.
Ada yang membuat cake yang kemudian
dibentuk menjadi hati dengan menggunakan cetakan ring cutter. Penambahan pasta seperti stroberi, pandan hingga
cokelat diberika untuk menambah rasa cake.
Dari semua produk yang buat, ada
satu mahasiswa yang membuat sajian gurih yang tampilanya berbeda dari lainnya. Verian
Mahendra, mahasiswa dari kudus ini membuat sajian memukau namun dengan
menggunakan resep dasar kue tradisional jadah. Bukan potongan jadah saja yang
dihidangkan, ia menggabungkan dengan teknik food
gastronomy yakni ilmu yang mempelajari transformasi fisiokimiawi dari bahan
pangan selama proses memasak dan fenomena sensori saat dikonsumsi.
Verian memberikan beberapa
komposisi istimewa sajiannya, coconutmilk
spherification, pandan foam, ginger dry ice, edible flower dan isomalt, ditambahkan pula gold leaf di atas sajian yang memberikan
kesan mewah. Lalu pemberian sedikit cairan nitrogen cair di akhir penyajian
yang diberikan nama Sultan Tradisional Food Gasatronomy.
Dilanjutkan dengan penilaian oleh
para dosen professional dibidangnya, Ibu Dewi, Bapak Heidi, Chef Renni dan Chef Arwati. Tahap
mencicipi, melihat kreatifitas hingga komposisi bahan, mereka cermati dengan
teliti agar dapat memberikan nilai yang sesuai. *Slv
Komentar
Posting Komentar