Lagi, Anggota PBU Belajar Berbagai Teknik Memasak Di Akpar Majapahit Surabaya


Lagi, Anggota PBU Belajar Berbagai Teknik Memasak 
Di Akpar Majapahit Surabaya



 

4 September 2018, Kampus Akpar Majapahit Surabaya kedatangan tamu lagi dari sebuah perusahaan besar yang berlatar belakang tentang pelayan yaitu Prasmanindo Boga Utama (PBU).  Setelah beberapa hari yang lalu  sempat dikunjungi pula oleh anggota PBU bagian housekeeping dan cook, kali ini giliran cook PBU lain mencoba mengenal teknik memasak yang baik dan benar.







Mereka belajar mengenai dasar ilmu pastry, bakery dan memasak dengan dosen professional dibidangnya yaitu Chef Renni dan Chef Yudha. Selama 3 hari, para anggota PBU diperkenalkan dengan bahan-bahan pendukung produk yang akan dibuat dan mereka belum pernah temui sebelumnya.










Seperti dihari pertama, ketika Chef Renni memberikan tiga materi aneka roti yaitu donat, bakpao dan Europian bread. Mereka diberi penjelasan tentang teknik pembuatan beserta bahan-bahan apa saja yang dapat membuat produk menjadi empuk dan tahan lama. "penambahan bahan pangan lokal seperti ubi atau kentang juga dapat mengempukan suatu produk, donut misalnya" ujar Chef Renni.  kemudian lamgsung mempraktikan tiap materi dengan cekatan namun tetap dibawah pengawasan Chef Renni tentunya.





Sempat mereka tercengang akan hasil produk yang mereka buat. Karena hasil produk sangatlah baik mulai dari bentuk, rasa hingga tekstur. Europian bread contohnya, mereka sebelumnya belum pernah membuat jenis roti yang memiliki tekstur keras namun sangat cocok dikonsumsi dengan sup krim. 





 
Lalu dihari kedua dan ketiga, giliran Chef Yudha mengajarkan materi aneka masakan western dan tradisional Indonesia. Salah satu alasan Chef Akpar Majapahit memberikan dua pilihan resep western dan Indonesia adalah pelanggan yang memakai jasa mereka merupakan pelanggan yang tidak semua dari warna Negara Indonesia saja, melainkan dari warga asing juga. 









Kemudian para anggota PBU diberikan beberapa materi dengan resep-resep yang tak kalah enaknya yaitu masakan tradisional indonesia, chicken steak lengkap dan tumpeng. Suasana panas pun dirasakan oleh mereka ketika semua kompor dinyalakan serta tiap anggota melakukan tugasnya sesuai pembagian tugas kelompoknya. 






Pembuatan pendamping untuk tumpeng juga dimasak oleh mereka dengan cermat dan tepat. Mereka juga diajarkan bagaimana cara membagi waktu dalam pengolahan makanan agar mereka dapat bekerja dengan cepat dan tepat. Sehingga mereka juga tidak akan membuang-buang waktu dalam pekerjaannya. 









Uniknya, hasil tumpeng tiap kelompok sangat berbeda-beda. Mulai dari hiasan alas tumpeng, penataan tiap pendamping hingga bentuk tumpeng nasi. Ada yang menggunakan 2 warna nasi untuk tumpeng yaitu kuning dan putih yang disusun sedemikian rupa hingga pas menurut mereka. Meskipun tidak ada penilaian, mereka mengerjakan tiap materi seakan-akan sedang melakukan sebuah kompetisi sehingga hasil mereka bagus dan baik. *Selv

Komentar