Mengenal
Variasi Food Tech bersama Chef Rachma
Perkembangan zaman kini semakin meningkat, begitupun
dengan teknologi pangannya. para
produsen makanan berlomba-lomba meningkatkan kualitas makanannya menggunakan
berbagai cara teknologi demi mempertahankan gizi dan ketahanan masa layak
konsumsinya.
Namun, tidak semua orang depat
mengaplikasikan perlakuan tersebut terhadap suatu bahan makanannya. Harus
mempelajari perlakuan teknologi pangan terlebih dahulu serta uji coba
berkali-kali agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
Seperti salah satu mata kuliah di Kampus
Akpar Majapahit Surabaya yaitu food
technology. Perkuliahan yang mengajarkan tentang bagaimana cara untuk
mengolah kembali suatu bahan makanan menjadi produk yang lebih berkualitas.
Chef Rachma Nur Devianti S.TP, salah satu dosen pengajar teknologi pangan,
memberikan materi yang menarik tentang pengasinan telur, membuat tempe dari
kacang kedelai, yoghurt drink, yoghurt
spoonable, pembuatan kecap manis,
dan bakso ekonomis.
Pengenalan teknik yang digunakan
tak luput pula diterangkan oleh Chef Rachma saat materi dibuka. Mulai pemilihan
bahan hingga suhu penyimpanan harus dilakukan secara tepat agar pengolahan
bahan dapat berhasil.
Dilanjutkan dengan mempraktikan
materi yang sudah diberikan oleh mahasiswa teknologi pangan. berbagai perlakuan
bahan makanan yang tak biasa ditunjukan oleh mereka, seperti perendaman kacang
kedelai selama beberapa hari yang bertujuan untuk mempermudah proses
pematangan.
Uniknya, ada materi bagaimana cara
membuat tempe ala rumahan. Dalam pembuatan tempe ini, sangat diutamakan adalah
suhu penyimpanan dan pemberian ragi tempe. Lalu disimpan dalam keadaan sudah
dikemas oleh plastik transparan maupun daun pisang. Kemudian disimpan selama
sehari semalam hingga tempe terselaputi selaput putih dari jamur ragi.
kemudian mereka juga belajar
membuat bakso yang berkualitas premium dan ekonomis. Keduanya menggunakan cara
pembuatan yang sama persis. Daging dan serutan es batu dihaluskan hingga halus
dan dicetak secara manual dengan menggunakan sendok makan. Hanya saja, membuat
adonan bakso eknomis mengggunakan campuran lemak yang lebih banyak dibandingkan
dengan bakso premium.
Produk yang sudah jadi kemudian
ditata dalam piring saji untuk dapat dilihat dan dievaluasi oleh dosen
pengajar, Chef Rachma. *Selv
Komentar
Posting Komentar