Aneka
Kue Tradisional Ala Mahasiswa
Teknologi
Pangan Nan Menggoda
Kue tradisional merupakan kudapan
atau makanan ringan yang memiliki citarasa manis atau gurih. Pada umumnya kue
tradisional terbuat dari tepung seperti tepung terigu, tepung beras, tepung tapioka
maupun tepung sagu. Meskipun tradisional, jajanan ini sering kali menjadi ‘momok’ banyak orang karena untuk
membuatnya butuh teknik dan takaran yang pas agar berhasil.
Namun, di kampus ternama Akademi
Pariwisata Majapahit Surabaya tidak menjadi sulit bagi mahasiswa teknologi
pangan saat membuatnya. Dalam mata perkuliahan tradisional ini, mereka belajar
membuat berbagai macam kue tradisional dari yang berasa gurih hingga manis. Kelas
yang dibimbing oleh chef Arwati S.E selalu mempraktikan resep-resep yang
diberikan sesuai intruksinya.
Dengan menggunakan bahan-bahan yang
berkualitas baik, mereka persiapkan dan menimbangnya secara akurat. Sebelumnya para
mahasiswa teknologi pangan sudah diberikan penjelasan sesuai materi yang
diajarkan agar prosedur pembuatan lancer terkendali.
Materi yang diberikan pun beragam
yaitu bolu kukus, panada, semar mendem, kroket, kue Bugis, kue mangkok, lumpia
dan masih banyak lagi. Perlahan tapi pasti, mereka membuat tiap adonan selalu
baik seperti membuat adonan kue karamel.
Salah satu kelompok dalam kelas ini mendapati resep kue caramel yang ‘katanya’ salah satu jajanan tradisional yng amat susah untuk dibuat. Alhasil, mereka membuat cake tersebut dengan sukses.
Salah satu kelompok dalam kelas ini mendapati resep kue caramel yang ‘katanya’ salah satu jajanan tradisional yng amat susah untuk dibuat. Alhasil, mereka membuat cake tersebut dengan sukses.
Ada lagi produk mereka yang tak
kalah menarik yaitu membuat lotus. Lotus merupakan kue tradisional yang cara
pembuatannya sama seperti membuat pia kering hanya saja dibentuk seperti bunga
teratai yang mekar. Dengan cara memberi keratan pada permukaan Adonan maka
kelopak bunga akan mekar saat proses menggoreng berlangsung.
Selain jajanan manis, mereka juga
mempraktikan jajanan gurih yang sering digunakan sebagai oleh-oleh khas di Manado
yaitu lalampa bakar. Kali ini kelompok Yola yang kebagian resep ini, mereka
membuatnya dengan telaten mulai dari mengaron ketan hingga proses pengisian
dilakukan sesuai prosedur yang dijelaskan dosen pengajar.
Sesekali chef Arwati juga membantu
dalam proses pembuatan produk mereka seperti membentuk adonan ataupun tahap
menghias produk yang sudah matang.
Dilanjutkan dengan penilaian dan
evaluasi produk pada setiap kelompok, dilakukan setelah Kelas berakhir. “hasil
dari praktik kalian sudah cukup bagus, tingkatkan lagi kreasi kalian untuk
produk-produk selanjutnya” ujar chef Arwati.
*Selv
Komentar
Posting Komentar