Rabu, 31 Januari 2018, saatnya
mahasiswa S1 teknologi pangan Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya mengenal
dan mempelajari hiasan aneka kue dengan menggunakan karamel atau biasanya
disebut caramel art. Caramel art merupakan seni membentuk hiasan
dari gula yang sudah dilelehkan hingga berwarna cokelat.
Tema kelas yang dibimbing oleh chef
Fitri Syntiadewi S. E ini tidak hanya mempelajari caramel art saja tetapi juga diberikan resep-resep pastry seperti croquembuce, dobos torte, brandy snap cup, biscoto delizioso dan
masih banyak lagi. Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan yang berkualitas
baik dan segar “ kualitas bahan dalam pembuatan cake dan kue itu sangat
mempengaruhi hasil jadi. Semisal menggunakan cokelat masak pekat yang tidak
bagus akan menyebabkan permukaan cokelat kusam ” jelas chef Fitri.
Penjelasan materi caramel art pun diterangkan oleh chef Fitri
diawal perkuliahan. Dan para mahasiswa menyimak dan mencatat dengan serius agar teknik yang akan
dipraktikan tidak salah dan menghasilkan produk yang baik.
Dengan semangat mereka segera
menimbang dan mempersiapkan bahan apa saja yang digunakan. Semua resep yang
diterima dan dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan dipraktikan oleh mereka
selama 5 Hari lamanya. Untuk membuatnya mereka telah membagi tugas dan resep
tiap kelompoknya.
Dilanjutkan dengan salah satu
mahasiswanya membuat karamel untuk membuat hiasan nantinnya. Dengan hati-hati,
ia membuat karamel dengan gula pasir Karena suhu dalam caramel sangatlah
tinggi. Chef Fitri tidak berdiam diri saja melainkan memperhatikan mahasiswanya
dalam mempraktikan tekniknnya dengan baik atau tidak.
Terkadang chef Fitri juga ikut
terjun membantu membuat hiasan karamelnya. “untuk membuat hisan dari caramel
ini, kita harus bergerak cepat karena jika tidak karamel yang sudah dilelehkan
akan segera mengeras kembali” kata chef Fitri. para mahasiswa pun ikut
mengikuti step by step membentuk
caramelnya sendiri dan saling bergantian dengan mahasisw lainya.
Uniknya, hiasan dari caramel ini memiliki banyak jenis bentuk seperti spiral, lingkaran, serabut, sabit, abstrak, toffee dan lain-lain. Antusias mahasiswa sangat terlihat ketika mereka saling mencoba teknik membentuk hiasan isomalt sugar, pulled sugar dan spiral yang diajarkan oleh chef Fitri.“ membuat hiasan dari caramel ini harus dengan cepat tetapi tetap hati-hati terhadap suhu caramel itu sendiri. Jika tidak cepat dalam membentuknya makan karamelnya akan mengeras dan patah kelamaan” jelas chef Fitri. ada juga mahasiswa membentuk caramel artnya dengan membentuk seperti angsa putih.
Sementara itu, mahasiswa lainnnya
sibuk membuat resep pastry seperti
kulit sus, kulit pai, cake dasar dan lain-lain. Kekompakan kelompok sangat
diperlukan mereka membagi tugas dalam membuat resep tiap harinya.
Tak lupa hasil produk yang sudah
jadi dihias dengan cantik dengan caramel art yang sesuai dengan jenis cakenya. kemudian dikumpulkan kepada
chef Fitri untuk mendapatkan evaluasi produk. *Selv
Komentar
Posting Komentar