Pengolahan
Plain & Lean Bread ala Mahasiswa Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya
Senin 22 Januari 2018, mahasiswa
patiseri reguler mempelajari materi tentang pengolahan plain & lean bread di Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya. Plain
& lean bread merupakan roti yang dibuat dengan komposisi adonan gula dan margarin
dalam resep dengan prosentase di bawah 10 %. Roti jenis ini biasanya dimakan
menggunaka selai, aneka topping ataupun dijadikan burger.
“proses pembuatan plain & lean bread sama seperti
membuaut roti pada umumnya, hanya saja saat mengistirahatkan adonan yang sudah
dibentuk memerlukan waktu lebih lama, karena kandungan gula pada adonan sedikit
sehingga makanan untuk ragi kurang dan aktifitasnya juga ikut lambat” terang chef
Otje Herman Wibowo S. E, M. Par salah satu dosen pengajar Kelas patiseri reguler. mereka juga diajarkan bagaimana cara membentuk adonan yang baik dan benar oleh dosen pengajar.
Asisten dosen chef Ita Suhervin
A.Md juga ikut andil dalam mengawasi tiap kegiatan praktik mahasiswanya. Seperti
mempersiapkan, menimbang bahan hingga membentuk adonan, mereka harus diawasi agar hasilnya sesuai
yang diinginkan. Praktik yang dilaksakan selama seminggu ini, mempraktikan
lebih dari 10 resep jenis roti plain
& lean yaitu country style frech
bread, Milano bread, crescent roll, Italian pizza, multigrain bread, bagels, oatmeal
roll, top seed roll, oregano bread dan masih banyak lagi.
Mereka membuat aneka roti tersebut
dengan cara membagi tugas kerja karena dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok. Ada yang menyiapkan bahan isian. Topping
dan menguleni adonan.
Dari berbagai roti yang dibuat oleh
mahasiswa patiseri reguler, ada satu roti yang berbentuk unik yaitu dome pizza.
Tidak hanya bentuknya yang unik, cara membuatnya juga berebeda dengan yang lain
seperti membentuk pizza agar mengembung dengan menggunakan pompa udara. kemudian
dipanggang hingga berwarna kuning kecokelatan dan permukaan roti kokoh.
Dilanjutkan dengan tahap platting,
roti yang sudah matang dengan segera mereka tata dan hias sedemikan rupa hingga
semenarik mungkin. Dosen pengajar menuntut mereka dapat menampilkan produk yang bagus dari segi penampilan serta rasa. Evaluasi
hasil produk dilakukan oleh chef Otje diakhir kegiatan praktik. dengan begitu mereka
akan tahu kekurangan produk tiap kelompok masing-masing.*Selv
Komentar
Posting Komentar