Pada Hari Sabtu,27 September 2014 kemarin. Naomi Cafe tampak ramai dan meriah. hal ini terlihat pada saat sore hari acara Launching & Workshop Kepenulisan oleh Nisa Quin,Mahasiswi Akpar Majapahit.
Acara ini semakin meriah karena dihadiri bintang tamu special,sekaligus Pembicara Workshop "Cara Dahsyat menjadi penulis" yaitu seorang Penulis yang jauh jauh didatangkan dari Semarang Wiwiwen Wintarto ,dg karya terbarunya (novel The Supper Club) yang saat ini sudah best seller di Gramedia.
Yang membuat menarik perhatian beliau, karena nyaris semua yang hadir adalah aktivis dunia kuliner (Mahasiswa Akpar Majapahit) dan beberapa Mahasiswa dari Unesa juga umum.
Nisa yang masih aktif kuliah di Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya alias Majapahit Tourism Academy (Matoa) . Cowoknya, Esach, tak lain adalah kontestan MasterChef Indonesia musim kedua yang tayang di RCTI tahun 2012 lalu. MC acara, Willy, juga seorang chef. Dan launching dibuka oleh Chef Bagus, dosen Akpar Majapahit yang mengetes salah seorang audiens mengenai unsur apa saja yang terdapat dalam mayonais!
sebagian besar tamu undangan ialah seorang Chef.
"Kumpul dengan para chef menghadirkan banyak pengalaman menarik buatku. " Katanya antusias.
Acara berlangsung meriah,setelah pembawa acara/MC,Willy membuka acara inti yaitu Talkshow/ngobrol santai dengan Nisa quin .
Novel Jenny’s War sendiri diterbitkan Nisa lewat jalur indie di penerbit Dapur Buku. Dulu ia pernah meminta naskah itu untuk kuedit dan kurevisi. Aku sudah memberikan poin-poin revisi seperlunya, namun karena untuk merevisi perlu waktu, yang dicetak adalah versi aslinya.
Jenny’s War berkisah soal Jenny yang jadi galau sesudah ortunya bercerai. Ia lantas pindah dari Surabaya ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga tantenya yang ceria dan harmonis. Resah karena tak memiliki apa yang mereka punyai, Jenny lantas bikin ulah untuk menghancurkan keharmonisan mereka. Dan cerita makin seru ketika para pihak yang pernah dijahili Jenny lantas membalas dendam.
"Cerita ini mengingatkanku pada drama-drama buatan Hong Kong tahun 1990-an. Beberapa di antaranya diadaptasi (secara sah, dan bukan secara liar dijiplak seperti kasus GGS tempo hari!) oleh Indosiar menjadi sinetron Tahta serta Cinta Selembut Sutra (dibintangi Mathias Muchus dan Inez Tagor, respectively) yang sangat bagus." Kata Pak Wiwien Wintartom seketika memberi komentar tentang novel "Jenny's War" karya Nisa quin.
Seperti di serial-serial itu, Jenny sebagai tokoh utama mengalami pasang surut yang sangat kaya warna. Dari tokoh protagonis yang bernasib buruk ke tokoh antagonis yang penuh ide kejam dan balik lagi jadi tokoh protagonis yang nelangsa terpuruk. Ini sangat jarang dipakai oleh para pengarang kita, terutama di novel-novel inspiratif yang tokoh utamanya sangat hero sempurna dan sama bijaknya dengan para motivator.
Nisa mengerjakan naskah ini dalam tempo yang sama sekali tak bisa dibilang singkat: dua tahun. Dan itu harus dengan melewati aneka macam tantangan, salah satunya ditentang keluarganya sendiri. Dia mengisahkannya dengan mellow sampai hampir nangis.
Audiens tampak sedih mendengar Nisa berbicara. suasana kini menjadi haru. tapi jelang beberapa menit kemudian,MC memutuskan untuk masuk pada acara inti kedua yaitu "Workshop" cara dahsyat jadi penulis oleh narasumber Pak Wiwien Wintarto yang sedang ditunggu tunggu.
ada beberapa tips menulis ala beliau, dan Cara menerbitkan buku. Audiens tampak sangat antusias. sehingga beberapa kali terjadi tanya jawab.
Pak Wiwiwen mengaku sangat senang dan baru kali pertama berkumpul dengan para Chef seperti sore petang di Naomi Cafe saat itu .
"Yang jelas, novel The Supper Club cukup spesial. Untuk kali pertama, aku kumpul-kumpul beneran dengan para praktisi bidang kerja yang kutaruh di novel. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Pas bikin The Rain Within (2005) dan The Sweetest Kickoff (2009), aku nggak kumpul dengan para pemain bola. Waktu merilis Grasshopper (2010), cita-citaku untuk hang out dengan para pebulutangkis juga tak tercapai." Kata beliau sambil senyum senang.
Selesai sudah di pengujung Acara,kemudian ditutup dengan makan bersama,Lunch box yang sebelumnya telah dipesan di Naomi Cafe.
"Saya senang sekali, ternyata peserta sangat antusias datang bahkan membeli Novel saya. Tak lupa saya mengucapkan Terimakasih kepada Kru Naomi Cafe yang telah membantu suksesnya acara, kepada panitia, Kepada Bapak Juwono selaku Owner Akpar Majapahit yang saat ini berhalangan hadir, saya mengucapkan banyak terimakasih atas Dukungannya." Ucapnya sambil senyum sumringah.
"Harapan saya kedepan, terus belajar lagi, dan berkarya menerbitkan buku ke 2,ke 3 dan seterusnya. hehehe. semoga acara ini bisa memberi inspirasi bagi tamu yang datang " Sambungnya sebelum akhirnya meninggalkan tempat untuk melakukan moment foto bersama .
Acara ini semakin meriah karena dihadiri bintang tamu special,sekaligus Pembicara Workshop "Cara Dahsyat menjadi penulis" yaitu seorang Penulis yang jauh jauh didatangkan dari Semarang Wiwiwen Wintarto ,dg karya terbarunya (novel The Supper Club) yang saat ini sudah best seller di Gramedia.
Yang membuat menarik perhatian beliau, karena nyaris semua yang hadir adalah aktivis dunia kuliner (Mahasiswa Akpar Majapahit) dan beberapa Mahasiswa dari Unesa juga umum.
Nisa yang masih aktif kuliah di Akademi Pariwisata Majapahit Surabaya alias Majapahit Tourism Academy (Matoa) . Cowoknya, Esach, tak lain adalah kontestan MasterChef Indonesia musim kedua yang tayang di RCTI tahun 2012 lalu. MC acara, Willy, juga seorang chef. Dan launching dibuka oleh Chef Bagus, dosen Akpar Majapahit yang mengetes salah seorang audiens mengenai unsur apa saja yang terdapat dalam mayonais!
sebagian besar tamu undangan ialah seorang Chef.
"Kumpul dengan para chef menghadirkan banyak pengalaman menarik buatku. " Katanya antusias.
Acara berlangsung meriah,setelah pembawa acara/MC,Willy membuka acara inti yaitu Talkshow/ngobrol santai dengan Nisa quin .
Novel Jenny’s War sendiri diterbitkan Nisa lewat jalur indie di penerbit Dapur Buku. Dulu ia pernah meminta naskah itu untuk kuedit dan kurevisi. Aku sudah memberikan poin-poin revisi seperlunya, namun karena untuk merevisi perlu waktu, yang dicetak adalah versi aslinya.
Jenny’s War berkisah soal Jenny yang jadi galau sesudah ortunya bercerai. Ia lantas pindah dari Surabaya ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga tantenya yang ceria dan harmonis. Resah karena tak memiliki apa yang mereka punyai, Jenny lantas bikin ulah untuk menghancurkan keharmonisan mereka. Dan cerita makin seru ketika para pihak yang pernah dijahili Jenny lantas membalas dendam.
"Cerita ini mengingatkanku pada drama-drama buatan Hong Kong tahun 1990-an. Beberapa di antaranya diadaptasi (secara sah, dan bukan secara liar dijiplak seperti kasus GGS tempo hari!) oleh Indosiar menjadi sinetron Tahta serta Cinta Selembut Sutra (dibintangi Mathias Muchus dan Inez Tagor, respectively) yang sangat bagus." Kata Pak Wiwien Wintartom seketika memberi komentar tentang novel "Jenny's War" karya Nisa quin.
Seperti di serial-serial itu, Jenny sebagai tokoh utama mengalami pasang surut yang sangat kaya warna. Dari tokoh protagonis yang bernasib buruk ke tokoh antagonis yang penuh ide kejam dan balik lagi jadi tokoh protagonis yang nelangsa terpuruk. Ini sangat jarang dipakai oleh para pengarang kita, terutama di novel-novel inspiratif yang tokoh utamanya sangat hero sempurna dan sama bijaknya dengan para motivator.
Nisa mengerjakan naskah ini dalam tempo yang sama sekali tak bisa dibilang singkat: dua tahun. Dan itu harus dengan melewati aneka macam tantangan, salah satunya ditentang keluarganya sendiri. Dia mengisahkannya dengan mellow sampai hampir nangis.
Audiens tampak sedih mendengar Nisa berbicara. suasana kini menjadi haru. tapi jelang beberapa menit kemudian,MC memutuskan untuk masuk pada acara inti kedua yaitu "Workshop" cara dahsyat jadi penulis oleh narasumber Pak Wiwien Wintarto yang sedang ditunggu tunggu.
ada beberapa tips menulis ala beliau, dan Cara menerbitkan buku. Audiens tampak sangat antusias. sehingga beberapa kali terjadi tanya jawab.
Pak Wiwiwen mengaku sangat senang dan baru kali pertama berkumpul dengan para Chef seperti sore petang di Naomi Cafe saat itu .
"Yang jelas, novel The Supper Club cukup spesial. Untuk kali pertama, aku kumpul-kumpul beneran dengan para praktisi bidang kerja yang kutaruh di novel. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Pas bikin The Rain Within (2005) dan The Sweetest Kickoff (2009), aku nggak kumpul dengan para pemain bola. Waktu merilis Grasshopper (2010), cita-citaku untuk hang out dengan para pebulutangkis juga tak tercapai." Kata beliau sambil senyum senang.
Selesai sudah di pengujung Acara,kemudian ditutup dengan makan bersama,Lunch box yang sebelumnya telah dipesan di Naomi Cafe.
"Saya senang sekali, ternyata peserta sangat antusias datang bahkan membeli Novel saya. Tak lupa saya mengucapkan Terimakasih kepada Kru Naomi Cafe yang telah membantu suksesnya acara, kepada panitia, Kepada Bapak Juwono selaku Owner Akpar Majapahit yang saat ini berhalangan hadir, saya mengucapkan banyak terimakasih atas Dukungannya." Ucapnya sambil senyum sumringah.
"Harapan saya kedepan, terus belajar lagi, dan berkarya menerbitkan buku ke 2,ke 3 dan seterusnya. hehehe. semoga acara ini bisa memberi inspirasi bagi tamu yang datang " Sambungnya sebelum akhirnya meninggalkan tempat untuk melakukan moment foto bersama .
Info Kuliah di Akpar Majapahit
081234506326. PIN BB: 2A6A1F4E.
081233752227. PIN BB: 2A1CE131.
HP: 081286358533. PIN: 2A96E298.
Komentar
Posting Komentar