Dosen dan Mahasiswa Akpar Majapahit dan Tristar Institute Antusias Ikuti Pencerahan dari Pakar Desain Kemasan

A
DEMI membekali pengetahuan seputar desain kemasan kekinian dari ahlinya langsung, segenap civitas akademika Akpar Majapahit dan Tristar Institute, yang terdiri dari delapan dosen dan 30-an mahasiswa jurusan Pastry Class, Culinary Class dan D3 Perhotelan Semester V Akpar Majapahit (Regular Class), antusias menghadiri seminar bertajuk Find Out the Secret of Packaging (FOSP) di Rock Hotel Surabaya, Selasa (14/11/2017) pagi.

Dalam seminar tersebut dihadirkan narasumber yang berkompeten bi bidang packaging (kemasan) yakni Ir Sri Julianti. Perempuan paro baya alumni Fakultas Teknik Kimia ITS 1982 silam itu merupakan pakar packaging yang telah berpengalaman sekitar 30-an bekerja di perusahaan multinasional Unilever.
Seminar yang mengupas seputar sisik melik desain kemasan kekinian itu boleh dibilang sebagai kuliah perdana bagi segenap civitas akademika Akpar Majapahit dan Tristar Institute (Tristar Group) dari Ir Sri Julianti, demi mengetahui perkembangan teraktual dari Packaging is Art, Science & Technology. Kemasan adalah Seni, Ilmu Pengetahuan dan Technologi.
Mengawali kuliah perdananya tersebut, Sri Julianti menuturkan, orang yang bekerja di bagian packaging, semula hanya dilihat sebelah mata, karena anggapan saat itu mereka cenderung di-stigma sebagai tukang ngepak barang-barang di suatu perusahaan. Sebuah profesi yang dulu hanya dilihat sebelah mata, namun kini pekerjaan di divisi packaging semakin diperhitungkan di dunia industri modern.
Berangkat dari kenyataan tersebut, ibu satu anak ini ingin memberi pencerahan sekaligus sharing ilmu seputar sisik melik tentang packaging dengan dosen maupun mahasiswa Akpar Majapahit dan Tristar Institute karena packaging sangat dinamis mengikuti trend pasar yang terus tumbuh kembang belakangan ini.
Meskipun dalam diskusi ini pembahasannya sebatas Dasar-dasar Kemasan, namun ada lima materi yang dikupas Sri Julianti, yakni Kemasan secara Umum, Fungsi Kemasan, Cara Memilih Bahan & Desain Kemasan, Pilihan Kemasan dan Contoh Desain kemasan, dengan durasi 2-3 jam termasuk sesi tanya jawab.
Untuk menghangat suasana diskusi di Rock Hotel, kemarin, tampil sebagai host adalah R. Paulus W. Soetrisno M.Par (Kaprodi D3 Perhotelan Akpar Majapahit) dan Ketua Panitia-nya sendiri adalah Laurentia Vivi S.Pd., MM.Par (Dosen Advanced Pastry Class Akpar Majapahit).
Hadir dalam seminar tersebut antara lain Ketua Yayasan Eka Prasetya Mandiri (owner Akpar Majapahit dan Tristar Institute)  Evie Mulyasari Dewi S.Si., Apt., MM.Par, Direktur Akpar Majapahit Ir Juwono Saroso MM, MM.Par., Ernawati MM.Par., Endang Sri Rahajoe MM.Par., Anita Wulandari STP., MP., Rachma Nur Devianti STP (Dosen Tristar Institute), Hardhita Kusdharyanto M.Par., Jiurike AMd. Par., STP (Dosen Akpar D3 Perhotelan Majapahit).
Secara umum, menurut Sri Julianti, wadah dan kemasan itu beda karena wadah hanya sebatas sebagai tempat saja tanpa keterangan apa pun, sedangkan kemasan lebih dari itu karena di dalam kemasan tercantum antara lain nama produk, ukuran (berat dan isi bersih), komposisi bahan (ingredient), tanggal kedaluarsa, nama produsen, cara menyimpan, nomor BPOM dan PIRT, keterangan halal dan sebagainya.
Selain itu, jika ditinjau dari fungsinya, dikenal ada tiga tipe kemasan, yakni kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan tersier. Kemasan primer yang kontak langsung dengan produk, sedangkan kemasan sekunder membantu produk lebih menarik  saat di-display dan dibuat sesuai daya beli konsumen dan toko (pengecer).
”Berbeda dengan tipe kemasan primer dan sekunder, kalau tipe kemasan tersier titik beratnya untuk membantu penyimpanan dan pengiriman,” kata trainer yang sering menjadi pembicara padaiforum-forum diskusi nasional maupun internasional di bidang packaging dan segala sisik meliknya.
Lebih lanjut Sri Julianti mengungkapkan bahwa kemasan adalah seni, ilmu pengetahuan dan teknologi. Packaging is Art, Science & Technology karena memadukan seni grafis (warna, bentuk/symbol, typhografi, gambar dan lay out) dan  struktur (yang meliputi aspek bentuk, fungsi, format dan rasa).
Tak pelak lagi,  jika desain kemasan berubah sesuai perubahan gaya hidup (life style) konsumen. Saat ini desain kemasan itu berubah dari belanja di toko menjadi belanja di toko online (online shop).
”Fungsi kemasan sedikitnya ada lima yakni melindungi dan memelihara produk, identitas produk (brand), komunikasi dan promosi, mendukung rantai pasokan (supply chain), keamanan dan kenyamanan konsumen dn ramah terhadap lingkungan,” kata penulis buku The Art of Packaging (2014) dan A Practical Guide to Flexible Packaging (2017).
Sementara itu kepada kru www.culinarynews.info, kemarin siang, Direktur Akpar Majapahit Ir Juwono Saroso MM, MM.Par mengatakan, keputusan pihak Akademik untuk menghadirkan pakar packaging dari Surabaya ini merupakan terobosan Yayasan Eka Prasetya Mandiri demi meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen terutama pengetahuan seputar sisik melik desain kemasan kekinian.
Kehadiran Ir Sri Julianti di hadapan civitas akademika Akpar Majapahit dan Tristar Institute diyakini memberi pencerahan terhadap dosen maupun mahasiswa terutama perkembangan terkini bidang packaging yang tumbuh pesat belakangan ini.
Masih menurut Juwono, seminar kali ini boleh dibilang merupakan kuliah perdana yang disampaikan Ir Sri Julianti –seniornya di Fakultas Teknik Kimia ITS—karena masih ada kesempatan lain untuk mendengarkan presentasi pakar packaging ini, baik di kampus maupun di luar kampus dengan peserta minimal 100 orang.
Informasi dari Dosen Advanced Pastry Class, Laurentia Vivi S.Pd., MM.Par., 12 mahasiswa Advanced Pastry Class pekan ini juga mendapat materi kuliah packaging dari Ir Sri Julianti dalam 2-3 kali tatap muka di Dapur Pastry 2 Lantai 2, Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya.
Anda tertarik dengan aneka kegiatan mahasiswa Akpar Majapahit di Gedung Graha Tristar, silakan menghubungi Tim Marketing di Front Office (FO) Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-25, sekarang juga. (ahn)

Komentar

  1. Resimen Mahasiswa Mahadipa Batalyon 902 IKIP Negeri Semarang. Bukan Maharja hahahahahahahaha

    BalasHapus

Posting Komentar